Sabtu, 20 Juni 2009

Jemek Supardi dalam karyanya "jangan biarkan aku sendiri"

 

Inilah saat Pak Jemek melkukan orientasi tempat di kalicode, untuk repertoar 'Jangan Biarkan Aku Sendiri' malam nanti (30/Mei) mulai jam 19.30 WIB Gagasan pementasan ini berawal dari keprihatinan yang dialami oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Lewat karya ini saya mencoba mengekspresikan situasi kebatinan suara penderitaan penderita Aids. Saya melihat, mereka tidak ingin dikucilkan, tapi ingin diperlakukan sama dengan manusia normal," katanya.

Dengan pentas tunggalnya ini, Jemek berharap banyak kepada masyarakat yang nantinya menonton pentasnya agar hatinya terketuk untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi penderita AIDS. Tim Artistik Perancang Produksi : Eko Nuryono Penata Musik : Agus Patub BN Artistik : Gendon Tohyora Kontributor : Bagus Jeha, Yayas, Tomon HW

Jemek Pentas Pantomim di Kali Code

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Seniman pantomim Jemek Supardi akan menampilkan karyanya bertajuk "Jangan Biarkan Aku Sendiri" dalam pentas tunggal di tengah Kali Code di bawah Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, pada 30 Mei 2009.

"Saya akan mencoba pentas tunggal pantomim di tengah arus Kali Code. Sebuah panggung sengaja saya siapkan untuk menampilkan sebuah karya perfomance di tengah sungai," kata Jemek Supardi di Yogyakarta, Rabu.

Dalam pentas tunggal itu, ia akan mengusung sebuah tema tentang nasib penderita HIV/AIDS. Tema tentang HIV/AIDS itu sengaja ditampilkan karena berangkat dari sebuah keprihatinan atas nasib penderita penyakit tersebut yang sering diperlakukan diskriminatif oleh lingkungannya.

"Melalui karya tersebut saya mencoba mengekspresikan situasi kebatinan seorang penderita HIV/AIDS. Saya melihat, mereka tidak ingin dikucilkan dan sangat ingin diperlakukan sama dengan manusia normal," katanya.

Menurut pria kelahiran Yogyakarta, 14 Maret 1953, itu jumlah penderita HIV/AIDS saat ini berdasarkan data yang ada sekitar 11.165 orang. Mereka butuh diperhatikan serta diperlakukan secara wajar layaknya manusia normal.

"Lewat karya itu saya mencoba menyuarakan penderitaan mereka. Saya berharap apa yang akan saya tampilkan nanti, bisa membuat orang untuk melakukan sesuatu bagi mereka," katanya.

Sementara itu, pengarah pentas Eko Nuryono mengatakan, pentas tunggal pantomim di tempat yang tidak lazim atau aneh memang sering dilakukan Jemek Supardi.

Menurut dia, Jemek pernah tampil dengan membenamkan diri dalam liang lahat di tengah kuburan dan mengusung banyak peti mati untuk artistik pentas. "Jemek juga pernah melakukan pentas pantomim di dalam kereta api sepanjang Yogyakarta-Jakarta dan di atas forklift keliling Kota Yogyakarta," katanya.

 Jemek Supardi dalam karyanya "jangan biarkan aku sendiri" Pentas dilaksanakan pada Sabtu 30 Mei 2009, pukul 19.00 WIB bertempat di bawah Jembatan Gondolayu. musik dibawakan Live Oleh Agus Patub BN (ilustrasi film Malioboro)

=====>fOTO-FOTO PENTAS<==========

Tidak ada komentar: